A Little Thing in Our Life

Di rumah sakit, Mia baru mengetahui bahwa Alex Hirano adalah seorang pianis terkenal, berbeda dengan adiknya yang seorang b-boy. Sementara Alex hanya bisa pasrah karena tangannya harus diperban dan belum boleh digerakkan selama sekitar 2 bulan. Mia Clark merasa bersalah.

Keesokan harinya, saat Alex pulang dari kafe untuk membeli kopi -karena jika tidak minum kopi ia akan uring-uringan sepanjang hari- ia melihat Mia berdiri di depan apertemennya. Alex bersikap sinis kepada Mia meskipun Mia telah menjelaskan bahwa ia datang kesana untuk membantu Alex karena tangan kirinya yang tak bisa digerakkan. Awalnya tetap bersikap sinis dan menolak mentah-mentah maksud Mia, tetapi saat ia merasa membutuhkan pertolongan untuk membuka pintu apertemennya -yang jika dari luar harus menggunakan dua tangan yaitu dengan menekan gagang pintu sambil memutar kunci- ia merasa membutuhkan pertolongan. Akhirnya ia menyetujui gagasan Mia. Semenjak saat itu, Mia Clark selalu datang pagi-pagi untuk membersihkan apertemen Alex atau hanya sekedar membuatkannya kopi. Akhirnya lama-kelamaan mereka yang awalnya saling tidak cocok satu sama lain -Alex, yang menganggap Mia sebagai malaikat kegelapannya dan Mia, yang selalu merasa takut saat Alex menatapnya dengan dingin dan tajam- mulai dekat dan akhirnya saling tertarik satu sama lain.

Belakangan, Alex baru mengetahui bahwa Mia memiliki penyakit lemah jantung yang menyebabkannya hanya menjadi pengajar disuatu tempat kursus biasa meskipun ia mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam menari. Akhirnya, Alex dan Ray bersaing untuk mendapatkan hati Mia Clark. Tanpa Alex ketahui, Mia juga memiliki perasaan yang sama dengannya.

Singkat cerita, karena semakin hari jantung Mia semakin melemah, Mia akhirnya mengikuti operasi transplantasi jantung. Sebelum operasi, Alex mengungkapkan perasaannya lagi kepada Mia dan memainkan lagu baru ciptaannya yang awalnya berjudul 'Thinking of Clark' tetapi akhirnya ia ganti menjadi 'Sunshine Becomes You', Mia terharu namun lagi-lagi tidak menjawab perasaan Alex. Operasi tersebut berhasil, dan semua keluarga Mia maupun Alex pun merasa senang. Tetapi, Tuhan berkehendak lain, sepertinya mereka terlalu cepat merasa lega karena 2 hari kemudian tubuh Mia tidak merespon jantung tersebut dan akhirnya meninggal dunia. 

Beberapa bulan kemudian, Alex mendapat telefon dari orang tua Mia. Ketika bertemu dengan ayah Mia, Alex diberi sebuah camcorder milik Mia dan menyuruhnya memutarnya di rumah.

Ketika tiba di rumah, ia akhirnya memutar camcorder tersebut. Lewat camcorder tersebut Mia mengungkapkan perasaannya sesungguhnya yang tak pernah ia ungkapkan kepada Alex.

..
Thanks for reading, please leave anycomment in this site or in my twitter account @IndahNrfh, or on my facebook account: Indah Nur Afiah